Jet Li Sangat Sakit Sampai Terlihat Sangat Kurus
Jakarta, cepatNET.com – Sekian lama tak muncul, kondisi Jet Li saat ini semakin mengkhawatirkan, kekhawatir tersebut bisa dilihat melalui foto yang diunggah oleh akun Twitter @stxnaty, dimana diunggahannya tersebut memperlihatkan kondisi jet Li yang terlihat kurus dan menua, pasalnya, aktor yang kini telah berusia 55 tahun tersebut dikabarkan mengidap hyperthyroidism atau hipertiroidisme dan masalah tulang belakangnya.
Seperti yang tampak didalam sebuah gambar, dimana, saat itu Jet Li terlihat berada di sebuah kuil di Tibet, dimana, dia terlihat berusaha memberikan senyuman, dengan seseorang yang membantunya untuk melangkah, mengingat, jauh sebelum itu, Jet Li pernah bercerita jika dirinya mengidap hipertiroidisme sejak 2010, adapun, sampai saat ini dia masih terus berjuang melawan penyakit yang dideritanya tersebut, sehingga tak sedikit pula yang penasaran seperti apa penyakit yang kini tengah diidap Jet Li.
Berikut penjelasannya yang didapat dari berbagai sumber.
Hipertiroidisme, gangguan hormon yang bisa menyebabkan gangguan metabolime tubuh
Hipertiroidisme adalah kondisi kelenjar tiroid yang terlalu banyak memproduksi hormon tiroksin, adapun, hormon tiroksin tersebut dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan berperan dalam berbagai proses metabolism, sehingga gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh, mengingat, penyakit ini kebanyakan menyerang wanita dari berbagai umur (tapi biasanya lebih sering usia 40-an ke atas).
Kelenjar tiroid terletak sedikit di atas jakun memproduksi dua hormon utama, tiroksin dan triiodothyronine yang mengatur semua aspek metabolisme tubuh, adapun, yang menjadikannya bahaya adalah apabila kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin secara berlebihan, dimana, kejadian ini biasanya bisa disebabkan penyakit Graves (kelainan sistem autoimun).
Selain itu bisa kerena efek samping obat (terlalu banyak mengonsumsi suplemen iodine dan obat amiodarone yang digunakan untuk mengatasi detak jantung tidak teratur), nodul tiroid (gumpalan di kelenjar tiroid), kanker tiroid, tiroiditis (peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus), kehamilan (jika ibu hamil mengalami peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG)) dan tumor adenoma hiposisis (tumor jinak yang tumbuh pada kelenjar yang terletak di dasar otak).
Hipertiroidisme bisa menjadi komplikasi
Penderita hipertiroidisme bisa mengalami beberapa komplikasi seperti gangguan pada mata yang disebut oftalmopati Graves yang bisa menyebabkan penglihatan kabur dan mata bengkak, keguguran pada wanita hamil, hipotiroidisme (kelenjar tiroid menghasilkan sedikit hormon), badai tiroid jika metabolisme terlalu cepat, gangguan jantung dan osteoporosis.
Seperti ini gejala-gejala hipertiroidisme lainnya
Gejala-gejala hipertiroidisme secara klinik bisa dikenali sebagai berikut:
- Berat badab turun secara drastis tanpa alasan yang jelas
- Detak jantung menjadi tidak teratur
- Insomnia
- Mudah gugup dan menjadi mudah tersinggung
- Tidak fokus dan konsentrasi menurun
- Berkeringat secara berlebihan
- Sensitif pada panas
- Menstruasi yang tidak teratur
- Berubahnya pola pada usus
- Mudah Lelah dan merasa lemah otot
- Diare
- Libido menjadi menurun
- Membesarnya kelenjar tiroid (benjolan di leher bagian bawah)
- Kemandulan
- Sering merasakan gemetar di tangan
- Timbulnya ruam
- Rambut rontok tidak merata
- Telapak tangan menjadi berwarna kemerahan
- Struktur kuku longgar
Berikut langkah-langkah penyebuhannya
Jika seseorang mengidap hipertiroidisme, berikut langkah-langkah penyembuhannya:
- Thionamide, pemberian obat-obatan seperti carbimazole yang dikonsumsi 1 hingga 2 bulan untuk menekan produksi tiroksin.
- Radioterapi (sangat tidak dianjurkan sekali bagi wanita hamil atau yang sedang menyusui).
- Beta-blocker, umumnya dilakukan setelah pemberian obat berhasil mengendalikan produksi hormon.
- Operasi tiroid, dilakukan apabila penyakit muncul lagi atau ada pembengkakan parah di kelenjar parah.