Puan Maharani
Bekasi, cepatNET.com – Lahir dan besar dari keluarga politikus mendorong Puan Maharani terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan partai ibunya Megawati Soekarnoputri dan terpilih sebagai anggota DPR RI. Puncaknya, ia diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini adalah anak pertama dari pasangan Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri. Sejak kecil Puan tidak lepas dari suasana politik. Simbol-simbol negara, lambang partai menjadi pemandangan sehari-hari dan ia sudah terbiasa mengalaminya. Darah politiknya mengalir deras kepada dirinya ketimbang kepada anak-anak Megawati lainnya.
Bahkan di antara cucu Soekarno, dia lah yang diklaim sebagai penerus perjuangan Soekarnoisme, tak ada yang salah memang, mengingat ia sendiri adalah cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Walau secara langsung tidak mengalami sentuhan fisik kakeknya, Soekarno, tapi cerita-cerita mengenai sosok kakeknya yang di dapat langsung dari ibunya membuat Puan menjadi sangat memiliki, terlebih ibunya, terus berdiri mengurus partai politik PDI Perjuangan hingga saat ini.
Selain itu, ia juga beruntung sekali memiliki seorang ayah, Taufik Kiemas, ketua MPR ke-12, yang memiliki sikap yang sangat moderat, pasalnya, dengan kelenturan ayahnya berpolitik dan ketegasan ibunya membuat modal yang hebat ada pada diri Puan.
Pada usia 33 tahun dia mulai aktif di dunia politik, kendatipun begitu, bukan berarti ia buta politik sama sekali, mengingat, sejak SD, SMP, SMA, dan kuliah, dia selalu menyaksikan kerasnya politik yang sedang dihadapi keluarganya, khususnya ibunya.
Tak hanya sekadar menyaksikan, tapi dia juga sudah ikut keliling dan mendampingi ibunya saat melawan kekuasan Soeharto, presiden RI ke-2 pada saat itu.
Karier Organisasinya
Puan Maharani mulai masuk KNPI di bidang luar negeri, dan bergabung di PDI Perjuangan, adapun, setelah teruji dan matang secara organisatoris, Puan maju mencalonkan sebagai anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah; Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali, ia pun meraih suara terbanyak.
Pada usia 36 tahu dia dilantik menjadi anggota DPR RI 2009-2014, dari situ bisa dilihat, jika kariernya mulai menanjak, selanjutnya ia didaulat untuk menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR menggantikan seniorya Tjahjo Kumolo, adapun, di pemilu berikutnya dia juga terpilih kembali menjadi anggota DPR.
Kematanganya Berpolitik dilanjutkan Dalam Struktur Partai.
Dia ditunjuk sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar lembaga DPP PDIP, dimana, saat Pemilu di 2014 lalu menjadi puncak kematangan berpolitiknya, dia tunjuk sebagai panglima perang partai, sangat meyakinkan sekali, PDIP memenangi dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilu 2014.
Kariernya dilanjutkan dengan memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014, tak sia-saia jika perjuangan kerasnya selama itu telah membuahkan hasil, dimana setelah itu ia didaulat sebagai Menko termuda pada usia 41 tahun dan orang pertama yang mengisi kementrian baru, yakni Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
KELUARGA
Suami : Hapsoro
Anak : 2 orang
PENDIDIKAN
- SD Perguruan Cikin, 1985
- SMP Perguruan Cikini, 1988
- SMA Perguruan Cikini, 1991
- Jurusan Komunikasi Massa, FISIP UI, Jakarta, 1997
KARIER
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 2014-2019
- Ketua DPP PDI Perjuangan Politik dan Hubungan Antarlembaga, 2010-2015
- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRRI, 2009-2014
- Anggota DPR RI, Anggota Komisi VI, 2009-2014
- Anggota BKSAP/Badan Kerjasama Antarparlemen, 2009-2014
- Anggota Panja Komisi VI Bidang Investasi dan UKM, 2009
- Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, 2005 – 2010
- KNPI di Bidang Luar Negeri
Itulah sedikit penjelasan mengenai sepak terjang Puan Maharani di dunia perpolitikan Indonesia yang dimulai sejak usianya sudah tidak terlalu muda lagi hingga saat sekarang ini.